Lokasi di De Loano Glamping Borobudur Highland Desa Sedayu
Sebanyak total 430 peserta telah mendaftar kegiatan itu, tidak hanya berasal dari Indonesia juga dari sejumlah negara lain, namun karena berbagai hal, hanya 409 peserta yang telah hadir dan ikut berlari serta telah menyelesaikan dua kategori jarak yang dilombakan yaitu 7K dan 10K.
Mereka berhasil menyelesaikan tantangan di rute trail running, mulai dari tanjakan turunan di area Borobudur Highland yang menjadikan event itu mempunyai karakter yang berbeda dengan event lari lintas alam lainnya. Selain pelari nusantara, pelari dari berbagai negara juga ikut memeriahkan acara itu, di antaranya dari Jerman, Timor Leste, Belarus, Bulgaria, Colombia, Yaman, Belanda, Perancis, Inggris, Kanda, Amerika, Jepang dan negara tetangga Malaysia.
Dengan adanya BOB Forest Run 2023 itu masyarakat sekitar juga dapat mempromosikan kepada khalayak luas dengan produk UMKM-nya. Zona otorita yang dijadikan track lari ini juga sedang dikembangkan untuk menjadi kawasan pariwisata terpadu dengan konsep culture and adventure eco-tourism karena letaknya yang sangat strategis. Roostian Gamananda selaku Race Director dan juga Ketua Asosiasi Lari Trail Provinsi DIY mengatakan, pertumbuhan sport tourism seperti lari lintas alam menjadi salah satu hal yang diminati wisatawan asing saat ini dikarenakan lokasi yang sangat alami menjadikan suatu pengalaman baru bagi peserta.
Diterangkan, BOB Forest Run sendiri adalah lomba lari lintas alam yang dilaksanakan di tengah hutan dataran tinggi. Para peserta berlari melewati rute jalur tracking yang masih memiliki kontur permukaan tanah asli kawasan perhutanan dengan beberapa bagian becek dan tidak rata. Meskipun begitu, medan yang dilalui tidak terlalu berat dan susah, sehingga masih bersahabat untuk pelari trail pemula.
"Rute lari trail 90 persennya melewati tanah hutan dataran tinggi yang memang sangat baik untuk olahraga. Jalur yang dilewati akan melintasi kawasan hutan pinus, wisata air terjun, dan beberapa desa di sekitar wilayah Borobudur Highland, mulai dari Desa Benowo, Desa Pagerharjo, Desa Sedayu serta Desa Nglinggo," terangnya.
"Kegiatan seperti ini mengaktivasi secara keseluruhan kawasan, ini peserta pada tidur di homestay masyarakat, tahun ini kami sebenarnya hanya membatasi hanya 400 peserta, tapi karena animo pendaftar banyak kita toleransi 10 persen. Tahun depan kita harapkan minimal bisa seribu orang (peserta) karena sudah 2 tahun, pengenalan juga sudah lebih baik, pengalaman kita kemarin mengadakan sepeda (Downhill) malah sudah 11 provinsi yang hadir," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto menyampaikan, kegiatan BOB Forest Run yang kedua ini memastikan peran dari BOB untuk terus mengolaborasikan berbagai kekuatan yang ada di Borobudur.
"Kita akan garansi kegiatan ini akan berjalan secara kontinyu dan semakin tahun, semakin meningkatkan partisipasi para peserta. Tahun ini ada peningkatan, tercatat 430-an yang terdaftar, tetapi karena satu dan lain hal ada 409 yang hadir. Targetnya kita cukup percaya diri, bisa meningkat dua kali lipat ke depannya," ujarnya
Di akhir kegiatan diperoleh sebagai juara BOB Forest Run 2023, yakni juara 1 pria untuk jarak 10 K diraih oleh Amri dengan waktu 56 menit, dan juara 1 wanita untuk jarak 10K diraih oleh Walyanti dengan waktu 1 jam 16 menit.
Juara 1 pria untuk 7K diraih Difa Setiawan dengan waktu 37 menit, dan juara 1 wanita jarak 7K diraih Laela Salsabila dengan waktu 52 menit. (widarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar